Minggu, 01 Agustus 2010

BAD GUY : Episode 13


Hong Tae ra terbuai oleh perhatian Gun Wook padanya. Dia jadi sulit untuk berpisah dengan Gun Wook "Gun Wook tetaplah di sisiku"
Gun Wook membelai kepala Taera, dan mencium keningnya, dia pun jadi ingin berciuman dengan Taera.
Pada saat yang sama Moon Jae In melihat pintu gudang terbuka, dia melongok ke dalamnya. Dia melihat Taera dan Gun Wook dengan tatapan tak percaya. Dia tersentak mundur selangkah. Gun Wook dan Mone tak sadar ada orang yang memperhatikan mereka (wah mereka sudah lupa segalanya tuh). Mone yang mencari Gun Wook menghampiri Jae In yang sedang terdiam. Mone syok dan pucat melihat kelakuan kekasih dan kakaknya.
"Unni...", katanya lirih
Gun Wook dan Taera baru sadar ada yang memperhatikan mereka. Taera sangat malu karena tertangkap basah adiknya. Gun Wook merasa menyesal karena Jae In harus menyaksikan itu.

Jae In buru-buru pergi. Gun Wook mengejar Jae In ke luar. Tapi tak berhasil menemukannya.
"Jae In-a!", seru Gun Wook memanggil-manggil.
Jae In bersembunyi di dekat pagar. Mone muncul di depan Gun Wook. Mone yang sakit hatinya mengajak Gu Wook bicara.
"kita bicara nanti saja ya", kata Gun Wook tak peduli pada Mone, dia ingin mencari Jae In.
Mone lalu berseru
"Sebenarnya aku tahu Oppa tidak menganggapku seorang wanita. . Namun aku berharap lambat laun jika aku bertambah dewasa kakak menganggapku seorang wanita. Oppa tak pernah berkata menyukai, mencintaiku. Tapi itu tak menjadi soal bagiku yang panting selama Oppa tidak bersama seseorang aku ada di samping Oppa"
"Di dunia ini tidak semua yang kamu suka bisa kamu dapatkan. Kamu terbiasa selalu mendapa apa yang kamu mau"
"Apa Oppa menyukai Unni?! Mengapa harus Unni..?!"
Mone mulai kalap dia memukul mukul bahu Gun Wook. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Jae In yang bersembunyi dekat pagar mendengar pembicaraan itu juga sambil menangis dan syok. Dia tidak pernah membayangkan Gun Wook bermesraan dengan Taera. Jae In pulang naik taksi di taksi dia masih terus menangis. Gun Wook mencari Jae In dengan khawatir, dia menelepon terus Jae In. Tapi Jae In masih terlalu syok untuk menerima telepon. Dia melamun dan memandang kosong ke depan.





Supir taksi menanyakan tujuan Jae In pargi, Jae In yang tidak konsen hanya menjawab "ke rumah Gun Wook". Supir taksi itu bingung. Jae In terus menggumam dan berbicara pada supir taksi "Pak apa betul dia bukan menyukai Mone tapi menyukai kakaknya?"
Supir taksi makin bingung.
"Nona, Anda mau pergi ke mana?", kata supir mengulangi
"Ke rumah Gun Wook" (si eneng bikin pusing bapak aja nih)

Gun Wook mencari sampai berlarian ke seputaran rumah Jae In (dia juga blom tahu yang mana sebenernya rumah Jae In).
Dia berusaha menelepon Jae In tapi teleponnya tak pernah diangkat. Gun Wook sampai ke daerah pertokoan. Kebetulan pada saat itu Won In sedang melihat-lihat baju di sebuah toko. Baju itu masih cukup mahal untuk WOn In. Pada saa yang sama seorang pengutil barang/ pencuri masuk ke toko pakaian mencuri pakaian. begitu si empunya curiga dia langsung menghilangkan barang bukti dan memasukkannya ke tas Won In. Won In ketahuan sang pemilik membawa baju mereka. Won In menyangkal tapi pemilik toko tak percaya dan akal memukulnya. Gun Wook datang mencegahnya.

Won In dibawa ke kantor polisi, Gun Wook menyertainya.Gun Wook kesal sudah jelas-jelas Won In menyangkal dan berkata tidak mengenal orang yang menaruh barang ke tasnya, tapi dipaksa mengaku sebagai komplotan pengutil. Gun Wook ingin membayar baju-baju itu tapi pemilik toko tidak rela masalah ini selesai begitu saja.
Jae In yang ditelepon adiknya tiba menyusul di kantor polisi. Jae In heran melihat ada Gun Wook di kantor polisi. Dia langsung emosi. Gun Wook juga tak menyangka bahwa Won In temannya itu adik Jae In.
"Pak polisi tahan dan penjarakan saja dia!", Jae In minta polisi menangkap Gun Wook
"Unni, tapi Ahjusshi ini yang menolongku!", kata Won In membela Gon Wook
Tapi Jae In sudah terlanjur marah.
"Ga pa pa tahan dan borgol saja dia, dia ini terlibat kejahatan pak , pembunuhan"
Jae In mulai kalap melihat orang-orang diam memandangnya
"Pak , mana pak borgolnya sini, tahan saja dia!"
Gun Wook membawa Jae In dan memeganginya. Jae In marah
"Setelah membohongi Monet, kamu mau menghancurkan Taera. Kamu ini bermusuhan dengan mereka?! Namun kamu meminta aku percaya padamu?! Kamu sebaiknya ditahan biar tidak bertemu orang lain lagi!", seru Jae In kalap
Gun Wook memeluk Jae In dari belakang berusaha menenangkan Jae In yang sedang kalap.

Mone mengajak bicara kakaknya Taera. Dia marah-marah.
"Kau selama ini terlihat hebat dan sopan, tapi kau malah bermesraan dengan pacar adikmu sendiri!"
Mone bingung karena Taera tidak ingat akan statusnya. "Kau ini menjijikkan. Aku tidak akan membiarkan kalian, aku tidak ingin kalian pun hidup!"
"Mone tapi hatiku, aku tak bisa mencegahnya, aku juga bingung", kata Taera
Mone tak tergerak sedikitpun "Kau ikutilah kata hatimu, dan aku pun akan mengikuti kata hatiku!"

Jae In akhirnya pulang dan termenung di rumahnya. Won In juga tak lama kemudian datang, dia membawa Gun Wook bersamanya datang ke rumah Jae In. Jae In marah dan minta Won In mengusirnya. Won In bersikeras bahwa Gun Wook itu tamunya, dia juga merasa berhak membawa tamu ke rumah. Gun Wook senang saja bisa maen ke rumah Jae In, dia sangat kompak dengan Won In. Jae In kesal dia pindah ke ruangan dalam.

Won In tak menyangka tapi juga senang ternyata Gun Wook juga mengenal kakaknya.
"Aku tadinya ingin menjodohkan kalian berdua. Namun begitu kakakku bersama seorang pria aku agak kecewa. Karena aku sebenarnya lebih menyukaimu , Ahjusshi" (Won In memanggil Gun Wook dengan ahjushi) Gun Wook melalukan tos dengan Won In.
"Apa Anda tahu laki-laki yang bersama kakakku?"
Gun Wook mengangguk.
Won In menanyai latar belakang Gun Wook. Jae In juga diam-diam mendengar. Jae In baru tahu bahwa Gun Wook yatim piatu , diadopsi lalu dibuang.
Tapi Won In berpikir positif. Dengan latar belakang seperti itu dan kehidupan Gun Wook sekarang Won In menilai kehidupan GunWook itu spektakuler! (Won In ini pinter ya..harusnya dia banyak kasih masukan buat Gun Wook biar tidak terbenam oleh dendam masa lalu)
Won In menyalakan aplikasi di ponsel. Menurutnya itu aplikasi pendeteksi kebohongan. Won In menyakan oendapat Gun Wook tentang kakaknya
"Dia itu tidak cantik, ukuran tubuhnnya juga tidak bagus. Dan parahnya lagi suka sok hebat!" , kata Gun Wook iseng memanas manasi Jae In.

Jae In lama kelamaan panas juga disindir Gun Wook, dia keluar.
"Apa kamu mencintai Hong Taera? Kamu mencintainya?!"
"Kalau kamu mencintaiku, percayalah padaku sampai akhir!"
Mereka jadi kembali bertengkar.
"Kamu urus saja urusanmu dengan Tae Sung dan aku akan urus urusanku sendiri (dengan Taera dan atau Mone)"
Gun Wook beranjak pulang saja, tapi Jae In menahan tangannya.
"Aku menyukaimu, aku suka padamu", kata Jae In menangis . GUn Wook terkejut
"Tapi aku ingin menyukai orang baik. Jika kau bersamaku aku akan melupakan hal yang tadi barusan kulihat", lanjut Jae In.
"Aku bukan sebaik yang ingin kaubayangkan", kata Gun Wook.
POnsel Jae In berbunyi. Mereka melihat penelponnya Hong Tae Sung. Gun Wook menyruh Jae In mengurus Tae Sung. Jae In mendengar suara Hong Tae Sung yang tengah menangis.

Jae In sepertinya masih peduli pada Tae Sung, dia datang menengok Tae Sung ke apartemennya. Tae Sung lega Jae In datang, dia menangis memeluk Jae In.
Jae In menghibur Tae SUng dan menemani Tae Sung hingga tertidur pulas di kakinya. Jae In lalu teringat Gun Wook saat menangis di pelukannya. Jae In lalu meletakkan kepala Tae Sung di sebuah bantal dan pulang.

Asisten Tn. Hong kembali menyelidiki orang yang kartu namanya diberikan oleh Tae Gyon. Dia merasa jika orang itu menipu tak mungkin dia memakai nama sebenarnya (menurutnya bukan shim gun wook yg ini). Tapi dia berusaha mengkonfirmasi dengan berusaha menghubungi kang Yung Chul yang ditemukan di Australia. Dia menyruh orang untuk berpura-pura berbisnis dengan Yung Chul dan membuatkan sketsa shim gun wook yang ditemuinya (pinter ini asisten Kim)
Asisten Kim juga menelepon kembali no telepon yang ada di kartu nama Gun Wook. Nomor telepon itu terhubung ke telepon informannya.
Informannya mengaku bernama Shim Gun Wook.
Gun Wook kebetulan sedang bersama informannya itu, dia tahu keluarga haeshin pasti mulai panik.

Di Haeshin Grup, Taera sekarang diangkat menjadi Vice President Haeshin Grup dan Tae Sung menjadi dipromosikan sebagai direktur bagian Konstruksi.
Di ruangannya Tn, Hong memanggil asistennya. Dia menanyakan tentang kira-kira siapa yang menyebarkan berita Tae Gyon. Tn. Hong sekarang seperti singa luka yang kehilangan anaknya. Dan mau melakaukan apapun untuk membalasnya
"Orang itu pasti mau menantang Haeshin! Temukan dia dengan cara apapun. Tangani dia. Kau tahu khan apa maksudku!"
Asisten Kim mengangguk mengerti (tp aku yg ga ngerti mau diapain? ga bener sampe mau dibunuh kan??)

Jae In mendapatkan info dari teman kantornya bahwa Taera sekarang dipromosikan menjadi wakil presdir dan tae sung jadi direktur. Temannya bangga karena kemungkinan Jae In bisa menikah dengan Tae Sung. Namun Jae In jadi lebih tertarik informasi mengenai Taera.

Tae Sung menemui Jae In dan berbicara padanya. Tae Sung merasa bahagia karena malam itu Jae In menemaninya hingga larut hingga dia tertidur.
"Walau mungkin sudah terlambat aku ingin meminta maaf soal peristiwa di hotel waktu itu", kata Tae Sung. Jae In juga minta maaf, dia sekarang jadi malu karena motifnya telah terlihat. Tapi Tae Sung menganggap kejujuran Jae In sekarang itu tulus. Dia berkata sekarang lebih membutuhkan Jae IN di sisinya setelah abangnya meninggal dan harus belajar untuk tidak jadi pria yang bertanggung jawab yang tidak hanya bermain saja. Jae In terdiam (ayo milih Gun Wook atau Tae Sung!). Tae Sung menggenggam tangan Jae In.
Dia juga memberikan jam tangan dan bingkisan buat Jae In.

Hong Tae Sung memberikan Jam tangan pada Moon Jae In, jam tangan itu pasangan dengan jam yang dipakai Tae Sung.
"Agar kita punya penanda waktu yang sama", kata Tae Sung
Tae SUng ingin memasangkan jam itu langsung di pergelangan tangan Jae In, tapi Jae In ragu dan menari tangannya. Akhirnya Tae sung memberikan jam dan bingkisan ke telapak tangannya.

Mone mengajak Kakak iparnya bertemu di suatu tempat.
"Kakak, apakah tak apa-apa jika Kakak tidak bersama Kak Taera?"
Kakak iparnya bingung (aku jug apenasaran nih hehe)
"Aku ingin mengajak Kakakku jalan-jalan ke eropa. Kakakku menikah saat usia masih muda, dia belum pernah menikmati diri sendiri" (mau dijauhin dr Gun Wook gitu?)
"Apa ini ada hubungan dengan Shim Gun Wook itu? Kulihat kau bertengkar dengannya?"
"Jangan sebut nama dia lagi, jangan, aku tak mau dia! Walaupun aku masih merindukannya", Mone tampak sakit hati.

Malam hari suami Taera tampak merenung di bar. Dia mencoba menyusun kepingan puzzle kejadian demi kejadian. Maksud ucapan Mone tadi. Lalu dia pernah sedikit mendengar pertengkaran Mone dengan istrinya. Mone mengatai istrinya orang yang hanya tampak hebat dan sopan di luar. Dia juga teringat saat Gun Wook tiba-tiba menahan istrinya yang akan terjatuh. Suami Taera mulai curiga. Suami taera juga rupanya bukan suami baik-baik dia juga bertemu dengan mantan pacarnya di bar.


Informan Gun Wook, memata-matai suami Taera ini. Namun Gun Wook isue itu kurang berdampak besar. Gun Wook masih mencari sautu dokumen untuk mendukung "serangan besar"nya.
"Kapan kau akan melancarkan (serangan)nya?"
|"Biar aku nanti yang menentukan kapan waktunya", perintah Gun Wook


Namun Gun Wook sebenarnya mulai goyah. Dia terus mengingat pertengkarannya dengan Jae In baru-baru ini. Jae In yang Gun Wook sayangi menantang motifnya berhubungan dengan Taera
"Apa setelah mengecewakan Mone, kamu juga mau menghancurkan Taera?! Kamu mau aku mempercayaimu tapi kamu juga mendorong ku menjadi tak percaya"
Gun Wook tak menyangka ternyata Jae In juga menyukainya (harusnya bahagia Gun Wook cintamu ga bertepuk sebelah tangan).
Gun Wook dilema, pikirannya jadi runyam, dia membanting gelas ke dinding.

Jae In juga dilema, dia memandangi jam tangan pemberian Tae Sung. Won In lalu mengajak kakaknya mengobrol. Won In lalu mengomentari hubungan dan pertengkaran antara kakaknya dengan Gun Wook.
"Kalian berdua sebenarnya saling menyukai tapi juga malah saling menggertak (alias ngambek hehe)"
Jaein cuma melongo (polos banget nih Jae In). Won In sebenarnya mengamati pembicaraan mereka berdua lewat aplikasi lie detectornya. dia juga merekam pembicaraan Jae In dan Gun Wook. Won In mengulang rekaman saat Gun Wook menyuruh Jae In menemui Tae Sung
"Sepertinya Tae Sung sedang mengalami hari yang sulit, ayo temui dia"
Alat Won In jelas menunjukkan bahwa Gun Wook berbohong. Menurutnya semua perkataan mereka kemaren itu bohong/gertakan belaka
"Terserah kalau mau percaya alat ini atau tidak. Tapi mana ada pria yang menyukaimu menyuruhmu menemui pria lain!", kata Won In (Won In emang pinter !)
Jae In lalu tak sengaja melihat gantungan HP Won In. Dia haran karena sekarang Won In punya dua gantungan yang serupa. (satu dari Jae In yang satunya dari Gun Wook).
Won In heran karena kakanya tidak bisa melihat tanda takdir antara Jae In dengan Gun Wook.

Hong Tae Sung mulai sibuk di Hae Shin grup sekarang. begitu juga Taera. Taera bahkan langsung mengontrol sendiri keadaan di departemen storenya. Taera tertarik melihat setelan jas biru dan ingin membeli yang ukurannya medium.

Pengurus rumah tangga keluarga Hong yang dimina Ny. Shim mencari informasi keberadaan tae sung tertukar , datang memberi laporan. Dia membenarkan bahwa tae sung kecil yg tertukar itu belum mati. Anak yang bernama Hont Tae Sung diadopsi dan dibawa ke US. Pengurus itu tidak bisa mendapat nama dan alamat orangtua angkatnya karena bersifat rahasia.
"Mengapa dia masih menggunakan naa Hong Tae Sung bukannkan nama aslinya Chae Tae Sung?"
(yang kuinget malahan waktu kecil ny. shim bilang ke gun wook bahwa apaun yg terjadi kamu adalah hong tae sung)
Ny. Shim meminta untuk mencari tahu keberadaannya di amerika. Pengurus itu masih merasa curiga terhadap Gun Wook karena pernah menemukannya makan permen di gudang. Dia mencoba bertanya tentang Gun Wook. Namun lagi-lagi Ny. SHim marah mendengar pengurus itu menanyakan d an menyebut nama gun Wook di hadapannya. Dia mohon maaf dan mengganti pertanyaannya.
"Jika Anda menemukannya apa yang Anda akan perbuat?"
"Jika dia tak ingat ya tak jadi soal"
"bagaimana jika orang itu di sekeliling kita?", kata pengurus hati-hati
"Korek api yang menyala sembarang dapat menimbulkan kebakaran besar, sebelum itu ernjadi kia harus memadamkannya"

Gun Wook saat tertidur di ruangan rahasianya, tiba-tiba mimpi buruk lagi.
Gun Wook kecil terngah tidur tiba-tiba dia merasa sesak dan sakit di lehernya. Saat Gun wook kecil terbangun dan memcoba membuka matanya, samar-samar terlihat wajah seorang ibu (Ny. shim nih kyknya). Gun Wook sadar dari mimpinya, nafasnya tersengal-sengal, dia memagang lehernya dan rasanya masih ingat peraaan sakit tercekiknya. Gun Wook geram.

Keesokan harinya di kantor, Gun wook diam-diam mencari filedokumen di jaringan komputer. Dia menemukan file yang dia cari dan tersenyum puas. (File Haeshin grup yang mempunyai kontrak modal ventura sebesar 90 miliar won).
Gun Wook mengcopy file itu ke flashdisknya.
Informannya kembali menghubunginya dan memberikan nomor telepon orang yang kerap mendatangi makam orang tuanya. Saat mau menghubunginya dia seperti familiar dengan nomor itu, GUn Wook terkejut tak percaya.

Mantan pacar Jae In menemui Jae In di Dindin Gallery (gebetan, mantan pacar, orang yg dia suka semua kerja di Hae shin hehe).
"Hong Tae Sung rupanya bicara pada orang-orang, dia mengencanimu sekarang", komentar mantannya. Jae In berkata bahwa dia belum memutuskan berkencan dengannya. Mantan pacarnya iu sekarang dipindahtugaskan ke pedesaan , dia sempat berpikiran negatif bahwa Jae In bicara hal buruk tentangnya pada Hong Tae Sung.
Ny. Shim kebetulan mendengarkan pembicaraan mereka. Dari informasi secara paksa yang dia peroleh dari teman Jae In, dia tahu bahwa Jae In berhubungan dengan Hong Tae Sung. Ny. Shim memanggil Jae In.
"Apa kau mengencani Tae Sung?! Kau tahu khan dia mengganti wanita seperti mengganti baju"
"Aku kencan jadi atau tidak dengannya. Namun pandanganku tentang Hong Tae Sung berbeda dengan pandangan Anda"
Jae In pun tidak mau lagi kehilangan harga dirinya. Dia keluar dari Dindin galery. Jae In lalu langsung mengepak barang-barang pribadinya.

Taera dan Gun Wook janji bertemu di restoran. Gun Wook yang datang belakangan tersenyum pada Taera. Taera bercerita bahwa Monet sudah bilang kepada orang tuanya akan mengajaknya ke Paris.
"Sepertinya dia ingin memisahkan kita berdua. Tapi bagaimanapun sakit hatinya dia, dia tetap peduli pada Sodam", kata Taera
"Aku tak mengapa jika kita harus berpisah. Aku tahu ini keputusan yang sangat sulit untukmu. Apapun yang kau putuskan, aku tidak akan sakit hati"
"Tidak, Monet juga suah terlanjur sakit hati, aku akan melangkah sejauh yang aku bisa. Setelah peristiwa itu aku ratusan kali meyakinkan diriku untuk menghentikannya, tetapi aku tidak bisa", Tera mulai menangis (godaan affair itu emang tinggi banget dan sekali kena susah lepas)
"Kau tidak yakin bisa melakukannya ya?", tanya Gun Wook
"Iya, tapi walau begitu aku akan terus melangkah"

Gun Wook lalu memegang tangan Taera
"Aku minta maaf"
"Untuk apa?", tanya Taera
"Karena aku telah mencintaimu..." (wow...Oppa rayuanmu emang mauuuutttt)

Setelah makan GunWook mengantarkan Taera menuju mobilnya Taera lalu memberikan sebuah bingkisan pada Gun Wook, dia ingin GunWook memakainya. Taera lalu berpamitan dengan Gun Wook dan wajahnya terlihat tersenyum bahagia.
Pangacara Park, suami Taera diam-diam mengamati istrinya, dia semakin curiga Gun Wook dan istrinya terlibat affair.

Asisten Kim, masih menghubungi informannya di Australia untuk mencari tahu keberadaan Kang Yung Chul dan mencari informasi mengenai Shim GUn Wook yang terdapat pada kartu nama sebagai rekanan Kang Yung Chul. Informannya lalu mengirimkan fax berupa sketsa wajah Shim Gun Wook yang ditemui Kang Yung Chul. Stelah melayani Tn . Hong, Asisten Kim mengambil sebuah dokumen di mesin faxnya. Dia kaget karena sketsa ini mirip Shim Gun Wook yang dia kenal di Haeshin grup.
Dia menyimpan sketsa itu di file Gun Wook. Dia ingat bahwa dia tidak berhasil menemukan data masa kecil Gun Wook. Asisten Kim tiba-tiba teringat hong tae sung kecil yang tertukar itu. Saat itu dia tak sengaja mendong chae tae sung sampai terluka, anak itu tak sabar begitu tahu orang tuanya akan mejemput. dia kan mengambilkan obat tapi anak itu malah pergi.

Ny. Shim lalu memanggil Asisten Kim. Dia berkata bahwa Tae Sung tertukar itu masih hidup dan waktu kecil diadopsi ke US. Dia meminta asisten Kim mencari info tentangnya. Asisten Kim semakin curiga. Ny. Shim lalu membicarakan tentang Gun Wook. Asisten Kim yang sedang memikirkan GUn Wook jadi terperanjat. Ny. Shim minta karena melihat hubungan Gun WOok sudah putus, dia minta Gun Wook dipecat saja.

Jae In pulang dai kantor membawa barang-barang pribadi dia di dalam box. Dalam perjalanan pulang dia memikirkan kata-kata Won In.
"Mana ada pria yang sungguhan meminta gadis yang dia sukai untuk menemui pria lain"


Jae In lalu memikirkan waktu yang dia pernah lewati bersama Gun Wook. Waktu diajak pergi ke pantai, waktu Gun Wook menciumnya dan waktu mereka bertengkar terakhir kali (lagunya melow banget). Dia lalu menyaksikan sepasang muda-mudi yang sedang membagi ice cream cone bersama, dia merasa iri dengan kemesraan mereka.

Jae In mendatangi rumah Gun Wook. Dia berkata ingin menitipkan boxnya di sana, supaya adiknya tidak merasa kecil hati tau dirinya telah kehilangan pekerjaan. Mereka lalu mengobrol.
Jae In melihat pecahan gelas di lantai (yang dibanting itu ternyata belum dirapihin hehe).
"apa yang terjadi?", tanya Jae In tapi GUn WOok tak menjawab.
Jae In lalu bercerita bahwa Tae Sung mengajaknya untuk berpacaran.
"Tanpa mempertimbangankan perasaanku , akhirnya aku kehilangan pekerjaan karena itu. Mungkin aku akan susah mendapatkan pekerjaan lagi di area seni (kena black list dr Ny. Shim). Ambisiku untuk menjadi menantu keluarga yang kaya/berpengaruh, membuatku tak punya pekerjaan. Di jalan barusan aku melihat pasangan yang berbagi eskrim seharga 50 sen. Apa ya yang istimewa. Tapi terpancar kebahagiaan di sana. Apa selama ini aku berpikiran keliru? Apa aku selama ini serakah karena cemburu melihat orang yang kaya? "Menurutmu sebenarnya bagaimana yang benar", Jae In dilema dan mulai sadar.
Gun Wook lalu berkata bahwa dia akan keluar membeli eskrim seharga 1 dolar-an. Jae In menahannya sebentar.
\ "Kau sendiri apa masih berhubungan dengan Hong Taera?" tanya Jae In.
Tarpi GUn Wook tak mau ditanya masalah itu.
"Tunggu aku akan kembali, kita nanti makan eskrim sama-sama", tanya Gun Wook sambil beranjak pergi.

Ny. Shim di galeri tidak sengaja melihat tamu yang berbicaar mengenai bahasa isyarat. dia lalu teringat Gun Wook pernah berbahas serupa waktu itu. Ny. Shim lalu teringat perkataan pengurus rumahtangganya.
"Shim GUn Wook itu apa punya orang tua? Dia sepertinya familiar"
Ny. Shim tiba-tiba menyadari sesuatu bahwa tae sung kecil yg tertukar itu pun dulu suka bermain bahasa isyarat. Ny. Shim lalu teringat pembicaraan dengan Gun Wook waktu menyupirinya. Ny. Shim waktu itu komentar jika gun wook tak punya orang tua lalu bisa sekolah di US mengapa kembali ke korea. Gun Wook menjawab
"Aku ingin mencari orang tuaku, aku ingin tahu mengapa mereka mengabaikanku tanpa rasa kasihan"
Ny. Shim tersentak jangan-jangan anak itu sekarang adalah ...

Pada saat yang sama, saat akan membeli eskrim Gun Wook dielepon oleh seseorang. Asisten Kim memintanya bertemu karena banyak pertanyaan yang akan dia ajukan.
"Apa aku harus menemuimu di alamat yang tertera di file? Aku ingin mengkonfirmasi beberapa hal sebelum aku lapor pada presdir"
"Hal dan laporan seperti apa?", Gun Wook bertanya-tanya
"Kamu sebenarnya mungkin sudah tahu itu. Waktu rasanya berjalan begitu kejam, sehingga tidak ada yang mengenalimu selama ini"
Gun Wook tertegun...
Setelah waktu itu pertarungan dengan detektif, sekarang...pertarungan Ny. SHim dan Gun Wook dimulai ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gw harap komentar nya yang baik2 yaaak ?
makasih ,lohhh :)

Laman