Senin, 05 Juli 2010

BAD GUY : Episode 4



Hong Mone datang ke tempat yang ditunjuk Moon Jae In (Nama mereka sepertinya serapan dari bahasa asing, Mone sepertinya dari kata Monet, Jae In dari kata Jane). Jae In dengan antusias menceritakan pada Mone bagaimana dia mengenal orang yang dia pikir Hong Tae Sung.
"Dia sama sekali berbeda denganmu, dia juga tak punya mobil, pokoknya gaya hidupnya berbeda denganmu", kata Jae In
Tak lama kemudian Shim Gun Wook datang (mana yg lebih enak romanisasinya atau Shim Geon Uk atau Shim Geon Ook ?kalau dari pengucapannya, ditulis di bahasa indonesia terdengar Shim Gonuk)
Gun Ook melihat Mone, dia menyapa sambil menyindirnya
"Mone, kamu juga datang?", kata Gun Ook sambil tersenyum tipis
Jae In berkata bahwa dia sengaja membuat kejutan dengan mempertemukan mereka di sini.
"Apa kita sebaiknya juga memanggil Tn. Um?", tawar Jae In "Kamu pasti tahu khan Tn. Um?", kata Jae In pada Gun Ook
"Orang yang akan menikah dengan Mone", jawab Gun Ook menyindir Mone dengan menatapnya tajam.
Mone langsung tak enak
"Oppa, aku sudah ceritakan pada ayahku bahwa aku tak khan menikah dengannya melainkan menikah dengan Oppa"
Jae In merasa aneh dengan pembicaraan Mone dan orang yang dia kira kakak Mone.Mone akhirnya menjelaskan
"Kakak, aku sebenarnya berbohog, dia bukan kakak ke 2 ku. Oppa ini sebenarnya adalah orang yang kucintai, maafkan Aku. Dia Shim Gun Ook"
Jae In kaget. Dia marah dan kesal pada Gun Ook dan merasa selama ini hanya dikibuli.
"Kamu yang selalu memanggilku Hong Tae Sung, Dan sepertinya berharap aku ini Hong Tae Sung, aku hanya seolah-olah mengikutinya", kata Gun Ook. Dia lalu tersenyum
"Siapa namamu tadi?!" Jae In kesal
"Kau sudah mendengarnya khan Shim... Gun.. Wook"
Gun Ook lalu tersenyum
"Ini menyenangkan bukan?"kata Gun Ook.
"Kau ... hal seperti ini untuk bersenang-senang?!", seru Jae In marah.
Mone mulai merasa tidak enak karena keduanya bertengkar. Dia berusaha menenangkan Jae In tapi gagal.

Jae In kemudian pergi meninggalkan meja. Gun Ook mengejarnya lalu menarik lengannya, berusaha menjelaskan.

Jae In melepaskan tangannya dengan marah
"Bukankah kau yang pertama memulainya. Kamu beli kopi lalu pura-pura menabrakku, memberiku kartu nama dan berharap kuhubungi. Jadi kamu tak perlu marah khan?"

"Ya memang aku yang memulai. Aku memang ingin mendapatkan Hong Tae Sung. tapi kau membawaku ke rumah kotor, mencuci baju,dan membersihkan kamar mandi !"
"bagaimana jika aku bukan hong tae sung?"
"Karena kau ini juga sudah tahu motifku dan ini bener-benar membuatku merasa dipermalukan. Jangan kau gunakan motif yang sama sepertiku untuk mengejar Mone!" (bad girl juga nih ya Jae In ngincer cowo kaya hihi)
"kau juga harus berhenti punya motif seperti itu", kata Gun Ook mengingatkan

"Siapa kau ini?! kau tak perlu mencampuri urusanku!", kata Jae In sambil pergi meninggalkan Gun Ook

Hong Tae Ra (dibaca Hong Tera). Tae Ra sepertinya nama serapan dari Tara atau Tera) saat sendirian sering mengingat momen saat bertemu Gun Ook. Mulai dari Gun Ook pernah mengambil rambut di dadanya, di studio Mone, di depan lift sampai di cafe yang terakhir. Pagi itu Ibunya meneleponnya ingin bertemu.

Mereka membicarakan tentang perilaku Tae Sung. Tae ra mengakui bahwa dia tak bisa mengerti jalan pikiran adiknya itu. Tiba-tiba Taera teringat sesuatu
"Kira-kira bagaimana nasib si anak yang digantikan Tae Sung itu ya Bu (Gun Ook kecil)"
"Jangan ingat lagi hal- hal yang tidak menyenangkan itu", kata Ny. Hong (atau Ny. Shim)
"Jika kira-kira dia yang menjadi Tae Sung apa yang terjadi ya", Taera berandai-andai.

Gun Ook berada di tempat latihan (gym) bersama para aktor, Gun Ook sedang mempelajari skenarionya. Lalu sutradara datang, dia masih penasaran siapa orang yang bisa masuk apartemennya bahkan sampai membersihkannya. Dia merasa keamanan di tempatnya tidak terjamin lagi.

"Mungkin dia nenek di sebelah rumahmu", kata seorang teman.
Gun Ook lalu berkata bahwa dia mungkin tahu orangnya. Si sutradara penasaran
"Orangnya sangat cantik...juga menyenangkan (suka ya ma Jae In). Dan dia menyukai celana dalammu", goda Gun Ook
(wkwkwkw jadi inget adegan Jae In ga sengaja ngeremes remes CD hihihi)

Adik Jae In , Moon Won In (
namanya masih ragu nih) melihat Gun Ook sedang berjalan di trotoar. Dia mengenalinya lalu turun dari bis. Oh ya aku belum nyinggung pertemuan Gun Ook dengan adiknya Jae In.
Mereka pertama kali bertemu saat Gun Ook melamun di halte bis memandang gedung grup Hae Shin, kedua kali mereka bertemu di depan mini market. Saat itu Mone menelepon Gun Ook, Gun Ook tak mau mengangkatnya dia kembali menyerahkan telepon itu untuk dijawab Won In.
Mone kali ini menelepon lagi. Won In mengenali bahwa si penelepon ini adalah "si tali" (nama itu yang tercantum di hp Gun Ook).
Kali ini Won In tidak mau dimanfaatkan seperti mesin penjawab telepon, dia langsung mencabut batere Hp itu (orang korea kok selalu nyabut batere ya kenapa ga di off aja ya). Mereka lalu duduk menunggu divhalte bis.
"Ajushi, apa kau ini dikejar-kejar debt collector "si tali" itu ya?"
Gun Wook kembali memandang gedung grup Hae Shin. Dia meminta Won In melihat ke atas juga, Won In melihat tulisan Haeshin Grup.
Gun Ook berkata perlu tali untuk naik ke atas sana dan menjatuhkan orang-orang yang sudah ada di atas sana. Tapi usaha untuk naik itu banyak mengalami kegagalan.
""si tali" itu tali terakhir yang bisa digunakan", kata Gun Ook mengibaratkan Mone. Tapi Won In tetap mengira "si tali" itu berhubungan dengan utang piutang

Jae In merasa kecewa dan dibohongi ternyata selama ini yang berkencan dengannya bukan Hong TaeSung. Dia sering melamun. Di rumah dia mengarsir kertas sambil melamun dan tak sadar adiknya datang dan mengambil kertasnya. Dan malah mengarsir lantai



Gun Ook masih penasaran dengan Jae In dia mdelihat-lihat tempat kerja Jae In, tapi dia malah bertemu dengan Ny Hong di depan pintu. Gun Ook tentu mengenali orang yang pernah menjadi ibunya itu. Gun Ook tak lama kemudian lalu pergi meninggalkan galeri.


Masalah Mone yang menyukai laki-laki bernama Shim Gun Wook sudah sampai ke Tn. Hong. Dia menyelidiki tentang Gun Ook. Dan berkata pada istri dan Tae Ra dia akan menangani urusan Gun Ook ini sendiri.


Akhirnya usaha Shim Gun Ook untuk mendapatkan perhatian dari grup Hae shin berhasil. Dia dihubungi grup Hae Shin untuk bertemu Tuan Hong , presdir Hae Shin Grup. Dengan tekad dan dendam di dadanya Gun Ook bersiap-siap berpakaian rapi untuk pertemuan itu (
walau keliatan dendam ko cakep banget ya klo lagi gini). Gun Ook datang ke kantor dan langsung menuju lantai atas. Begitu masuk di ruangan Tn Hong, dia sempat tercekat. Dia ingat waktu kecil dia kerap menyambut Tn Hong pulang dan pernah menganggapnya bagai ayahnya.
Sambil melihat berkas Shim Gun Ook yang berhasil dia dapatkan, Tn. Hong berbicara pada Gun Ook. Di berkas itu tercantum namanya adalah Shim Gun Ook dengan nama asingnya Gun William Till. Ke dua orang tuanya bermarga William Til. Gun Ook mengambil meraih gelar Sarjana dan MBA dari Boston University (rupanya Gun Ook kecil diadopsi oleh keluarga amerika). Tn. Hong berkata dia merasa familiar dengan Gun Ook walau dia yakin itu pertemuan mereka yang pertama kali. Tn. Hong ternyata lulusan Boston University juga. Dia menyukai Gun Ook (tapi bukan buat jadi suami anaknya). Tn Hong menanyakan tujuan Gun Ook kembali ke korea
"Aku ingin mencari tahu keluargaku", kata Gun Ook
Tn.Hong lalu menawarkan suatu job pada Gun Ook.

Setelah urusannya selesai, Gun Ook pulang , saat akan turun dengan elevator dia sekilas melihat Jae In yang sedang bekerja di sana. Gun Ook ternyata kembali naik dengan elevator yang sebaliknya untuk menghampiri Jae In. Jae In kebetulan sedang bersitegang dengan rekan kerja barunya yang ternyata adalah mantan kekasihnya yang telah menikah. Jae In merasa tersinggung karena mantannya itu. Gun Ook memperhatikan keduanya. Tak lama kemudian Gun Ook memanggilnya dia langsung mendekat dan merangkul Jae In dan memperkenalkan diri sebagai kekasih Jae In.

Jae In kesal mengetahui itu Gun Ook dan langsung melepaskan tangan Gun Ook.
"Aku bukan tipe orang yang minta tolong dengan pura-pura mengaku pacaran dengan orang lain!"

Gun Ook sepertinya bertambah penasaran dan tertarik akan sosok Jae In. Dia mengikuti Jae In yang akan pergi ke mobilnya. Tapi tiba-tiba Gun Ook mendahuluinya masuk mobik dan duduk di kursi supir.

Gun Ook mengambil Kunci mobil dari Jae In dan memintanya masuk. Tentu saja Jae In marah. Dia menyuruh Gun Ook turun dari mobilnya. Gun Ook lalu turun tapi tak disangka dia malah menarik Jae In dan membawanya agar duduk di sebelah kursi supir
(maksa nih..aku juga mau dong dipaksa Gun Ook wkwkwkwk)
Gun Ook mengendarai mobil dan membawa Jae In ke luar kota. Begitu melihat pantai, Gun Ook membuka jendela dan memutarkan musik(jadi punya supir pribadi nih yang keren). Kemarahan Jae In mulai reda. Jae In mengikuti Gun Ook yang mengeluarkan tangannya dari jendela. Dia merasakan angin pantai berhembus di tangannya.
Dia mulai senang dan tersenyum (gitu tuh caranya ngerayu cewe ngambek hihi, mauuuuu). Mereka lalu pergi dan berdiri di tepi pantai, matahari mulai tenggelam (romantisnya saat sun set). Gun Ook menyuruhnya berteriak untuk menumpahkan semua kekesalannya. Gun Ook lalu duluan berteriak kencang.
Dia berteriak dua kali. Jae In tersenyum, dia pun lalu ikut berteriak sekencang kencangnya.

Tae Ra berbicara dengan adiknya, Hong Mone, bahwa ayah mereka telah bertemu dengan Gun Ook. Gun Ook akan dikirim ke jepang untuk mencari Hong Tae Sung.

"Jika kau berjanji serius dalam kuliahmu, kau mungkin akan diijinkan bertemu lagi dengannya", kata Tae Ra.
Mone langsung ceria dan bersemangat kembali.
"Apa kau ini benar-benar menyukai dia ya?", tanya Tae Ra
Mone membenarkan dan rasanya bagai mengalami kejutan listrik statis saat musim dingin. (di musim dingin udara sangat kering, kita kadang-kadang merasa kesetrum saat bersentuhan dengan orang atau benda dari logam).

Ayah Mone merasa tidak rugi memanfaatkan Gun Ook. Jika berhasil Gun Ook bisa membawa Tae Sung kembali kepadanya. Jika tidak tentu Tae Sung yang menyingkirkan Gun Ook dari Mone. Sementara itu ayahnya minta Mone segera diatur untuk bisa kuliah di luar negeri.


Malam harinya Gun Ook dan Jae In makan dan minum soju di warung kaki lima dekat pantai.

"Kau mendekati putra dari grup Haeshin untuk balas dendam pada mantanmu ya", tebak Gun Ook.
Jae In jadi tiba-tiba sedih mengingat kisah cinta dengan kakak kelasnya itu. Jae In mulai curhat.
"Dia rasanya segalanya di dunia ini. Aku tulus mencintainya. Dia juga selalu mengikutiku ke mana-mana dan berkaa ingin menikah denganku."
Tetapi karena orang tuanya tidak setuju dan memilihkan calon istri lain dia mau saja menikah.
"Dan dia hanya mengucapkan 2 kata "maafkan aku"", kata Jae In mulai berkaca-kaca.
Jae In lalu berkata bahwa yang namanya cinta itu tidak ada di dunia ini.
Jae In lupa nama Gun Ook, dia lalu menanyakan sekali lagi
"Shim... Gun... Wook", kata Gun Ook perlahan. Namanya seperti susah diucapkan dan diingat Jae In.

Gun Ook memberikan sebuah kotak pada Jae In.

"Ini aku memungutnya", kata Gun Ook.
"Itu ya, yang dikatakan pria saat memberi sesuatu pada wanita?", Jae In heran
Jae In surprise melihat isinya. Itu pena yang pernah dia beli yangtadinya akan dihadiahkan untuk Mone.
Pena itu pernah terjauh saat dia tak sengaja masuk lokasi shooting Gun Ook dulu.
"Jadi kau ini benar memungutnya?" Jae In tak percaya.
Jae in sempat tak menyangka, dia tak mengenali bahwa Gun Ook itu aktor yang dulu pernah menyanderanya, karena mengira dia adalah figuran yang disiapkan.
Setelah makan Jae In rupanya mabuk dan tertidur, dia tidur di mobil, dan Gun Ook berjaga-jaga di luar sampai pagi. Pagi hari dia memandang Jae In yang sedang tertidur dengan tatapan aneh
(mulai curiga lagi nih sama Gun Ook ada rencana apa lagi, apa sedih mau ke Jepang ninggalin Jae In?)

Jae In pulang ke rumah pagi-pagi( Gadis pulang pagi nih). Adiknya curiga, apalagi karena kakaknya bau alkohol

"Ini urusan orang dewasa!", kata Jae In sebal. Jae In lalu berkata dirinya akan pergi ke jepang untuk urusan pekerjaan.
"Aku akan mencari benda seni berupa topeng kaca. Ny. Shim (Ny. Hong) menginginkannya. Jika kuberhasil aku akan dijadikan pegawai tetap", kata Jae In

Gun Ook telah kembali ke apartemennya. Dia membuka koper dan berkemas-kemas. Saat mengambil baju, Tak sengaja ponsel berwana pink jatuh.

Gun Ook langsung tertegun, dia mengingat sautu kejadian dan membuatnya bersedih. Ponsel itu milik Sun Yong, dia ingat saat malam itu ribut dengan Sun Yong. Sun Yong datang pada Gun Ok dengan bingung dan panik
"Gun Ook, tolonglah aku, bagaimana ini, aku katakan saja semuanya ya", kata Sun Yong panik dan akan menghubungi seseorang. Gun Ook berusaha merebut HPnya.
"Tae Sung apa yang harus kulakukan", kata Sun Yong panik dan putus asa
"Jangan memanggil aku Tae Sung!", kata Gun Ook

Gun Ook lalu membuka sebuah kotak perhiasan dan mengambil sebuah cincin.

Dia memandangi cincin itu, dia menjadi sedih matanya lalu berkaca-kaca dan meneteskan air mata.
Moon Jae In yang melihat pena yang diberikan Gun Ook, dia lalu mencobanya tapi penanya macet. Dia lalu menelepon Gun Ook. Jae In menggodanya dengan memanggilnya Tae Sung. Gun Ook kali ini tersentak. Begitu sadar itu Jae In, Gun Ook menghapus air matanya dan berusaha bicara sewajar mungkin.
"Pena yang kau berikan padaku, tidak bisa digunakan, padahal harganya khan mahal", protes Jae In
"Kembalikan saja lagi padaku"

Polisi menyelidiki kasus Sun Yong lagi, dia mencari orang-orang lain di sekitar gadis itu. Gun Ook ingin mengenangSun Yong, dia datang ke tempat abunya disimpan dan bersembahyang di sana.

Penyidik datang ke tempat itu, dia ingin tahu orang-orang yang datang menyembahyangi gadis itu.
"Tadi baru saja ada orang berdiri di sana", kata petugas
Gun Ook buru-buru pergi dari sana. Ketika polisi datang tidak ada lagi orang di sana. Penyidik melihat dupa yang masih menyala. Dia buru-buru mengejar ke luar. Tapi terlambat Gun Ook telah melaju dengan motor sportnya.

Polisi juga menyelidiki bekas tempat tinggal Sun Yong. Mereka sempat menginterogasi orang. Dari orang itu diketahui bahwa dia mengenal Tae Sung temannya di rumah yatim piatu. Polisi sempat heran.

"Tae Sung khan anak pemilik Grup Haeshin?", tanya polisi
"Kudengar dia pernah diadopsi grup Haeshin"

Jae In dan Gun Ook secara terpisah sama-sama pergi ke Jepang (
nagoya kayaknya). Tae Sung yang sudah lebih dulu ada di jepang diceritakan tetap menjadi "bad guy" di sana. Dia kerap main judi, main wanita, ke club malam dan membeli obat-obatan.
Jae In sibuk menghubungi pengrajin seni di sana, dia mencari topeng kaca yang diinginkan, tapi topeng itu memang sukar diperoleh. Dia berusaha mencari Profesor Lulu, tapi tidak berhasil. Seorang kenalannya menyarankannya daang ke pesta Prof. Kazawa karena dia teman dekat profesor Lulu.
(Jae In kalau ngomong jepang suaranya agak aneh jadi sengau, mungkin karena kagok kali ya)

Sedangkan Gun Ook menyelidiki, mengikuti dan membuat rencana menghadapi Tae Sung. Dia membayar seseorang yang ditugaskan menjual obat kepada Tae Sung. Di situ ada adegan yang bikin merinding.

Seorang Kakek tunawisma sempat melihat Gun Ook bertransaksi dengan seseorang. Dia lalu mengemis meminta uang pada Gun Ook. Gun Ook tidak merasa kasian, dia dengan sopan tapi dingin menjawab kakek itu
"Kakek, untuk mendapatkan uang itu harus dengan bekerja. Apa kakek juga bersedia membunuh untukku?"

Di hotelnya Gun Ook berisirahat, di teringat luka masakecilnya.

Hotel Gun Ook punya view yang indah (sepertinya Nagoya jo yang terkenal itu)

Di sebuah klub malam, Tae Sung terpancing juga membeli obat yang ditawarkan padanya. Dia lalu mencampurkan tablet obat itu di minumannya. Pada saat yang sama polisi menggerebek klub malam itu. Tae Sung berusaha kabur dan lari secepat-cepatnya. Tapi malang dia akhirnya tertangkap juga.

Namun Keesokan harinya dia sudah dibebaskan, karena obat yang dibawanya ternyata bukan obat terlarang, tapi hanya vitamin. Tae Sung merasa tertipu oleh pengedar obat itu.

Tae Sung mencari pengedar yang menipunya itu. saat melihatnya pengedar itu melarikan diri. Tae Sung mengejarnya. Di zebracross dia tak sengaja menabrak Jae In, sampai isi tasnya berhamburan dan tali tasnya rusak.
Dengan dibantu seseorang Jae In berhasil memunguti barang-barangnya. Ternyata ada salah satu barangnya yang tertinggal, yaitu undangan untuk ke pesta. Seorang laki-laki memungutnya
(dari ujung coatnya yang terlihat kayaknya Gun Ook deh).

Suatu malam Jae In datang ke pesta yang dilaksanakan di sebuah kapal. Dia belum bisa bertemu profesor Lulu. Hong Tae Sung memperhatikan dan menghampirinya. Mereka saling menyapa dalam bahasa Jepang. Ketika tali tasnya copot lagi, Jae In menggerutu dalam bahasa korea. Tahu sama-sama dari korea, mereka lalu bicara di luar, sambil memandang laut lepas. Tiba-tiba ada seseorang terjun dari kapal. Jae In kaget dan panik karena orang itu belum muncul juga. Dia melepaskan ban dan meminta Tae Sung untuk menolong orang itu. Tae Sung sempat ragu tapi dia pernah disalahkan akan kematian Sun Yong dan tak mau terjadi ke dua kalinya. Tae Sung pun melompat ke dalam air untuk menyelamatkan pria itu. Namun begitu di dalam air, dia kesulitan untuk ke permukaan air,

seseorang dengan sosok seperti Gun Ook menariknya.



sumber : CKP :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gw harap komentar nya yang baik2 yaaak ?
makasih ,lohhh :)

Laman