Minggu, 18 Juli 2010

BAD GUY : Episode 9

Taera berada di dalam mobilnya dalam keadaan basah kuyup. Supirnya meminta maaf karena tidak tahu majikannya menunggu di tengah hujan. Taera sampai di apartemennya dalam keadaan basah, pelayannya langsug menyelimutinya dengan handuk, so dam dan suaminya heran. Tapi Taera langsung saja pergi ke kamar mandi. Di kamar mandi tanpa membuka bajunya dia langsung mengguyur kepalanya dengan shower.
Taera rasanya ingin menghilangkan ketegangan, gelora dan gundah hatinya akibat momen dengan Gun Wook baru saja.

Setelah mandi Taera menemui suaminya yang sedang asyik bekerja di rumah. Dia menngajak suaminya menemaninya tidur. Suaminya berkata dia sibuk karena ada yang harus dilakukan untuk esok hari. Taera memohon sambil memegang bahu suaminya.
"Untuk malam ini saja"
Tapi suaminya tetap berkata dia sibuk dan menyingkirkan lengan taera dari bahunya (pak jaksa.. istrimu itu lagi goyah secara emosi dia butuh pelukan rasa aman!)
Taera yang kecewa lalu pergi ke ruang tamu. Dia sendirian di sana lalu seperti melihat bayangan GUn Wook di balik kaca jendelanya.

Malam itu Gun Wook sudah menghubungi sutradara (atau mungkin dia koordinator stunt man) dan teman2 stunt mannya dulu.
Dia butuh bantuan mereka di lokasi konstruksi untuk menggagalkan pencurian yang dia curigai terjadi malam ini. Mereka menunggu sebuah truk keluar dan menghadangnya. Supir truk itu marah waktu mereka mengancamnya akan lapor polisi. AKhirnya gun wook diberitahu temannya bahwa mereka mungkin yang salah karena ternyata truk itu kosong. GUn Wook tak percaya, dia yakin akan terjadi malam ini. Pada saat yang sama di pintu proyek yang lain dia melihat truk yang keluar dari sana. Gun Wook buru-buru mengambil motornya dan beraksi berbahaya menghadang truk itu.


Ternyata benar itu truk yang mau menyelundupkan /mencuri material di proyek itu. Gun Wook menelepon Tae Sung dan berkata telah memergoki pencurinya. Tae SUng sok kesal memintanya jangan mengaggungnya tapi lapor saja polisi, tetapi diam-diam dia kagum juga akan kerja Gun Wook.
setelah lapor polisi Gun Wook melaju dengan motornya sebelum polisi datang.

Gun Wook diundang untuk menemui Tn. Hong, dia bersiap dengan memakai setelan jas yang rapi (keren banget pake vest lagi dalemnya). Di masuk ke ruangan Tn. Hong, Hong Tae Sung juga ada di sana. Tn. Hong memuji keberhasilan Gun Wook menangani masalah pencurian di projek konstruksi.
"aku hanya menjalankan arahan direktur Hong Tae Sung", kata Gun Wook diplomatis.
Tn. Hong menawarkan Gun Wook bekerja juga di grup Haeshin karena toh Hong Tae Sung bekerja juga di sana. (salah satu target tercapai nih kayaknya)


Malam itu diadakan acara pembukaan galeri Ny. Shim, Dindin Gallery. Tema pesta kali ini adalah pesta topeng. Para tamu banyak datang dengan menggunakan topeng (sayang topeng kacanya udah pecah ya). Para tamu sudah banyak yang hadir, Hong Tae Sung juga akhirnya datang ditemani Gun Wook, asistennya. Taera kembali deg-degan melihat Gun Wook dari kejauhan. Namun Gun Woo tetap tenang sambil memandang Taera dengan lembut.
Dari jauh dia mengirimkan pesan bahasa isyarat pada Taera dengan penuh makna. Namun Taera tidak mengerti maksudnya.

Tae Sung merasa bosan dia pergi berjalan-jalan.
"Kamu mau bersenang-senang khan?", katanya pada Gun wook. Tae Sung sudah menyiapkan dua topeng, dan minta Gun Wook membuka baju juga celananya. Gun Wook awalnya tak mengerti. Mereka lalu bertukar pakaian, Mereka akan bermain tukar orang.
"Kamu tidak rugi lagi menjadi Hong Tae Sung, bersenang-senanglah", kata Tae sung
"Aku sudah menjadi Hong Tae Sung sudah lama sekali", kata Gun Wook dalam hati. Tiba-tiba Gun Wook sadar bahwa ini kesempatan emas yang tak kan dia lepaskan begitu saja. Dia memakai topengnya.

Gun Wook yang memakai setelan jas putih milik Tae Sung memakai topeng dan menghampiri Ny. Shim. Dia berlagak seperti Tae Sung , lalu menumpahkan air minum dan menjatuhkan gelas. Tidak hanya Ny. Shim yang marah, Mone pun memarahi kelakuan kakaknya itu. Ny. Shim lalu menyuruh yang dia pikir Tae Sung menyingkir dari sana. Gun Wook pun menyingkir dengan cuek.
Ny. Shim lalu melihat stocking Taera sobek. Taera menutupinya karena malu. Ny. Shim menyuruh Taera segera mengganti stockingnya.

Taera akhirnya masuk ke salah satu ruangan tempat menyimpan lukisan. Pada saat yang sama Mone juga berkeliaran mencari Gun Wook Oppa, dia menelepon Gun Wook. Saat mengganti stockingnya, Taera kaget mendengar suara HP di ruang itu. Ternyata dibalik kursi ada laki2 berjas putih bertopeng yang tiduran di sana.
"Oh ternyata kamu Tae Sung", kata Taera masih kaget "Berbaliklah dulu", kata Taera karena dia tak ingin dilihat adiknya mengganti stocking.
"Sudah", kata Taera kemudian.
Gun Wook yang memakai jas putih pun berbalik. Dia lalu kembali berbahasa isyarat kepada Taera. Taera merasa berdebar karena isyarat itu sama seperti yang Gun wook tunjukkan tadi kepadanya. Gun Wook pun perlahan membuka topengnya untuk Taera.
Taera benar-benar terkejut.
Gun Wook mengulang bahasa isyaratnya tadi sambil menerjemahkan artinya dengan mesra
"Di pesta ini, kamu... adalah wanita yang paling cantik"
Di antara wanita, wanita RF... adalah yang paling cantik...
Tak lama kemudian Mone yang sedang mencari Gun Wook membuka pintu ruangan itu. Gun Wookk buru-buru menarik Taera bersembunyi di belakang partisi. Mone masuk melihat seklias sekeliling. Posisi mereka berhadap-hadapan sangat dekat,sambil bersembunyi Gun Wook tak melepaskan detik-detik kesempatan itu untuk memeluk dan membelai rambut Taera.

Karena tak menemukan Oppa yang dia cari, Mone pun keluar. Taera buru-buru melepaskan pelukan Gun Wook tapi Gun Wook malah menarik Taera ke dekatnya dan berusaha mencium Taera (di sensor buat dewasa ya). Walau sempat menolak Taera pun akhirnya larut dalam godaan Gun Wook (cup cup cup ada RF yang pengen nangis nih...) . Pada saat yang sama Mone juga suami Taera masing-masing sedang mencari Gun Wook dan Taera di luar ruangan.

Taera merasa bersalah. Namun Gun Wook mengelap lembut bibir Taera dengan jarinya
(taera klo di depan Gun Wook jadi kliatan kyk anak kecil takluk ama berondong hihi). Taera buru-buru keluar dengan dan bertambah gugup karena melihat suaminya dan Mone ada di luar ruangan.Mone heran karena tadi sempat masuk ke sana tapi tidak melihat kakaknya. Dia juga mengira kakaknya sakit karena wajahnya terlihat pucat. Tiba-tiba Gun Wook juga dengan santai ikut keluar. Dia telah memakai topengnya kembali dan melenggang berjalan keluar.
"Siapa dia?" tanya suami Taera
"E..e Dia Hong Tae Sung", kata Taera gugup

Gun Wook lalu berjalan ke luar menghampiri Jae In
"Hong Tae Sung", sapa Jae In.
Gun Wook lalu membuka topengnya sedikit, sehingga Jae In tau itu sebenarnya adalah Gun Wook.
GunWook menyuruh Jae In merahasiakan hal ini.
"Tae Sung memakai bajuku, ini kesempatan emas buatmu untuk bersenang-senang", kata Gun Wook.

Tae Sung yang memakai baju Gun Wook merasa bebas bisa melihat-lihat dan berjalan ke sana kemari tanpa beban. Jae In yang tahu bahwa Tae Sung memakai baju Gun Wook menghampirinya dengan pura-pura tidak tahu dan tetap memanggilnya Shim Gun Wook. Mereka berdua lalu mengobrol di pelataran.
"Shim Gun Wook, Tae Sung itu berbeda denganmu kamu orang yang bisa mengurus diri sendiri, namun Hong Tae Sung sepertinya perlu orang yang mengatakan Apa kamu sudah makan? apa kamu baik-baik saja?", kata Jae In seperti mengutip kata-kata Tae Sung yang dia pernah dengar.
Tae Sung terharu dan bahagia mendengarnya.

Tae Sung dan Gun Wook lalu berbicara di luar.
"Bagaimana tadi kau bersenang-senang khan. Ny Shim sekarang pasti sedang marah", kata Tae Sung senang tahu Gun Wook memecahkan gelas tadi. Dia lalu menyindir tentang Jae In dan tersenyum
"jae In kau ga usah mendekatinya, dia tidak suka padamu", kata Tae Sung bahagia. Gun Wook tahu Jae In berhasil.

Taera di apartemennya sedang mendinginkan pikirannya, tapi dia malah etap terbayang Gun Wook. Di Dindin Galleru pesta telah usai, Jae In sedang bekerja membereskan sisa-sisa pesta. Gun Wook datang membantunya. Jae In merasa berterimakasih pada Gun Wook.
"Kamu sekarang sudah banyak kemajuan ya. dibanding waktu terakhir kamu menumpahkan kopi ke bajuku kamu masih lugu", puji Gun Wook
Jae In tersenyum (berguru dari Gun Wook ya hehe)
Jae In merasa lelah dia lalu duduk di lantai, Gun Wook juga. Jae In lalu menyandarkan punggungnya ke punggung Gun Wook.
Jae In lanjut membahas mengenai Hong Tae Sung, dia ingin memberi sesuatu pada Tae Sung.
|"Shim Gon Wook, apa yang kira-kira diinginkan pria dari wanita? kamu khan seorang pria juga"
"Masakan rumahan", kata Gun Wook spontan (biasa jajan di luar ya hehe)
"Masakan rumahan?" kata Jae In geli "Wah kalau Hong Tae Sung tak mungkin, dia khan punya koki di rumahnya"
Jae In lalu relaks menyandarkan kepalanya pada Gun Wook.

Gun Wook pagi-pagi sudah membunyikan alarmnya. Dia memakai setelan jasnya dan bersiap menjalankan rencananya. Pagi itu dia sedang menunggu seseorang dan mengamati dari dalam mobil di gedung parkir. begitu orang yang dia cari muncul dan akan menjalankan mobilnya, Gun Wook beraksi dengan berusaha memarkirkan mobilnya tepat di sebelah mobil orang itu. Saat mundur mobiln Gun Wook menyenggol bumper mobil itu.
Orang itu kesal apalagi dia sedang terburu-buru. Gun Wook pura-pura menyesal dan minta maaf dan memberikan kartu namanya. Mereka lalu bertukar kartu nama. Orang itu bernama Kang Yong Chul, seorang manager investasi. Gun Wook menawarkan diri memperbaiki mobilnya ke bengkel.

Ke dua mobil itu masuk bengkel. Gun Wook kembali minta maaf. Dia berkata melihat kartu namanya dia tertarik untuk meminta saran tentang investasi di lain waktu. Gun Wook mengaku sedang ingin berinvestasi terutama di bursa saham. Gun Wook berkata dia tahu Tn. Kang buru-buru, Gun Wook lalu menyediakan sebuah mobil untuk dipakai Tn. Kang sementara mobilnya diperbaiki.
Tn. Kang terkesan karena Gun Wook menyediakan mobil mewah untuknya (gun wook punya rencana apa lagi nih)

Gun Wook lalu pergi ke Kantor Haeshin grup, Hari ini adalah hari pertamanya berkantor di sana. Dia menuju lift dan menunggu lift, tak lama kemudian kebetulan Taera datang
dan menunggu lift di sebelah Gun Wook


Shim Gun Wook datang ke kantor Haeshin untuk menjalani hari pertamanya sebagai karyawan grup Haeshin. Dia lalu menuju lift . kebetulan Taera juga tiba di kantor dan menunggu lift dan sedang menunggu Lift.
Lift datang. Gun Wook tanpa menengok masuk duluan dengan dingin. Taera menyusul masuk. Sampai naik beberapa lantai hanya tetap mereka berdua di lift. Gun Wook mulai maju ke depan Taera dan mendekatinya. Taera mundur karena gugup dan sampai di dinding lift.
"Mengapa kamu kemari tanpa Tae Sung?", kata Taera was was
Gun Wook malah sesemakin mendekat, dia perlahan memegang dagu Taera dan mencium lembut pipinya (huuuuu pengen nangis..)
"Ini hari pertamaku bekerja di sini, mohon bimbingannya", bisik Gun Wook lembut.

Lift sudah sampai lantai paling atas dan tak terasa turun kembali. Jae In berada di lantai satu menunggu Lift dengan karyawan lain. Saat lift terbuka Gun Wook dan Taera ada di dalam. Taera buru-buru keluar dari lift dengan gugup (Taera bukannya tadi mau ke atas?? apa mereka di lift tadi ngapain lagi sampe taera gugup gitu). Jae In masuk dan bertanya pada GUn Wook.
"Dia kakaknya mone khan?"
Gun Wook merasa tidak nyaman karena bertemu Jae In saat dia baru saja bersama Taera.

Gun Wook lalu mengobrol di selasar kantor dengan Jae In. Jae In memberi selamat pada Gun Wook yang berhasil bekerja di grup Haeshin.
"Aku pikir mereka benar-benar membencimu. tapi mereka memberimu posisi di perusahaan. Apa kau akan menikah dengan Mone?"
"Tidak. Hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan Mone", jawab Gun Wook jujur sekaligus tidak enak pada Jae In.
Gun Wook lalu memberikan suatu amplop pada Jae In.

"Ini hadiah dariku karena diterima bekerja".
Jae In melihatnya dan tahu itu sebuah fitness centre elit. Gun Wook memberitahu bahwa Tae Sung biasa pergi ke sana sepulang kerja. Jae In berterimakasih karena tau keanggotaan di sana pasti mahal. Gun Wook sepertinya jadi mendukung Jae In mendekati Tae Sung.

Gun Wook diperkenalkan dengan timnya, dia ditugaskan bersama Tae Sung di bagian konstruksi. manager meminta Gun Wook mengambil file di ruang Tae Sung. Gun Wook masuk dan melihat-lihat. Dia melihat papan nama Tae Sung di meja, lalu sok duduk di kursi Tae Sung. Dia teringat ucapan seorang bapak dari desanya. bahwa ada laki-laki yang selalu menengok makam orang tuanya. Tak lama kemudian Tae Sung datang, dia heran melihat GUn Wook ada di mejanya.
Dia lalu menegur Gun Wook
"Aku menunggumu, mengapa tadi kau tak menjemputku!"
"Aku khan harus pergi bekerja", dalih Gun Wook
"Mulai besok jemput aku dulu!".

Detektif Kwak dan Lee menemui Ny. Shm di kantornya di Dindin Gallery. Jae In melihat mereka saat mengantarkan minuman untuk Ny. Shim. Mereka membahas tentang Choi Sun Young juga mantan kekasih Tae Sung yang telah tewas. Detektif juga menanyakan hong tae sung yang tertukar itu. Detektif memberitahu bahwa Tae Sung yang tertukar itu pernah satu panti dengan Choi Sun Yong. DEtektif meyakini bahwa anak itu sekarang sudah besar dan berada di antara mereka. DEtektif memperingatkan bahwa anak itu mungkin saja ingin balas dendam pada Tae Sung yang sekarang karena dia menyakiti kakak pantinya. (duh detektifnya pinter Gun Wook dah mau ketahuan)

Ny. Shim tak percaya dia meyakini bahwa dia mendapat laporan bahwa anak itu sudah meninggal 20 tahun yang lalu. (misterius nih...apa ada yang mau nyembunyiin klo tae sung tertukar aka gun wook itu ada tapi pura-pura dibilang meninggal? klo ya siapa?)
Ny. Shim menelepon pelayan wanitanya dan menyuruhnya menyelidiki kebenaran hidup dan matinya anak yang tertukar itu.

Sepulang kerja Jae In sudah berada di tempat kebugaran. Seperti diperkirakan Gun Wook tak lama kemudian Tae Sung datang. Tae Sung melihat Jae In di atas sepeda statis, dia seperti senang kebetulan melihat Jae In di sana (padahal Jain emang sengaja dateng! hehe). Tae Sung kemudian ikut bersepda statis di dekat Jae In. Jae In sok jual mahal dan pergi dari sana. Jae In lalu menuju alat bench press, Tae Sung juga iseng mengikuti kemana Jae In pergi. Namun saat Jae In mencoba treadmill, Jae In tak melihat tae sung di sekitarnya. Jae In tak sadar memandang sekeliling mencari Tae Sung.
Tae Sung yang memperhatikan Jae In dari kejauhan hanya tertawa geli melihat Jae In yang jaim ternyata mencarinya juga. Tae Sung memanggil Jae In, eh Jae In malah kaget dan jatuh terpeleset dari treadmill.

Jae In benar-benar terkilir dan tidak bisa berjalan. Tae Sung menyuruhnya naik ke punggungnya. Tae Sung menggendong Jae In dan membawanya ke rumah sakit.
Tae Sung yang terbiasa jadi tuan muda yang seenaknya sempat berteriak teriak di UGD minta Jae In segera ditangani. Tae Sung akhirnya sadar dia harus bicara sopan pada dokter dan juga harus mendaftar dan mengurus administrasi pasien. Oleh bagian administrasi Tae Sung sempat ditanya apakah dia pasangan pasien? Tae Sung tersipu mendengar pertanyaan itu. Akhirnya semua urusan dan penanganan Jae In selesai. Namun Tae Sung kembali harus mengurus pembelian obat ke bagian farmasi.

Begitu semua beres tae Sung mengantar Jae In pulang. Jae In minta diturunkan di jalan menuju rumahnya. Jae In berkata dia dari sini bisa pulang sendiri karena sudah dekat. Tae Sung khawatir ingin mengantar Jae In, Jae In bersikeras.

Sebelum pulang Tae Sung memberikan obat pada Jae In
"Diminum 30 menit setelah makan. Pastikan kau meminumnya aku harus menunggu antrian 20 menit untuk obat ini", ujar Tae Sung bangga

Tapi tiba-tiba Jae In yang terpincang-pincang hampir terjatuh lagi (kata Gun Wook juga dulu Jae In gampang banget jatuh spt waktu di bis bareng Gun Wook yang dia pikir Tae Sung). Tae Sung dengan sigap menangkap Jae In.
Mereka lalu saling memandang. Tae Sung pun tergerak mencium Jae In. Mereka berciuman di pinggir jalan.


Ketika Tae Sung pergi, Jae In menelepon Gun Wook mengucapkan erimakasih atas kartu angota pusat kebugaran itu.
"Tapi aku sementara idak bisa pergi ke sana, aku tadi saja baru pulang dari rumah sakit", cerita Jae In
Gun Wook langsung cemas mendengar kata rumah sakit. Tapi Jae In lalu berkata bahwa dia hanya terkilir. Dia lalu bercerita bahwa tae Sung yang mengurusnya. tuan muda itu harus ke sana kemari merngurus administrasi, ke bagian Xray dan juga ke bagian farmasi.
"Dia pastinya akan melakukannya, itu bagus. Orang pertama yang seharusnya dia perhatikan (Choi Sun Young) belum sempat dia urus", kata Gun Wook. Tentu saja Jae In tak mengerti arah pembicaaran Gun Wook.

Gun Wook merencanakan sesuatu berkaitan dengan aktifitas anak sulung keluarga Hong, Hong Tae Gyun yang sudah dia amati akhir-akhir ini. Suruhan Gun Wook diminta mengirim dokumen ke rumah kelaurga Hong tepat di saat Hong Tae Gyun tiba di rumah.

Hari itu Hong Tae Gyun pulang ke rumahnya(ga tau dari mana nih). Semua anggota keluarga datang. Termasuk Tae Sung yang datang diantar Gun Wook. Mone senang Gun Wook Oppanya datang, dia langsung menggandeng tangan Gun Wook.
Ny. Shim tidak suka melihatnya. Mone senang karena ternyata ayahnya menerima GunWook bekerja di perusahaan.
Namun tae Gyun heran karena orang yang Mone aku kekasihnya itu adalah asisten pribadi Tae Sung.

Tae Sung sebal pada ibunya karena terlihat sekali ibunya berbeda saat memperhatikan Tae Gyun.
Tae Sung tidak bisa berbasa-basi dan mulai bertingkah. Ibunya kesal dia lalu nyeletuk.
"Kekasihmu saja kau tak bisa menjaganya. Kau menelantarkannya dan lalu dia bunuh diri karena pasti kau yang terlalu memberinya harapan!"
Tae Sung kembali rapuh saat dia diingatkan bahwa dia adalah penyebab kematian Sun Yong. Tae Sung langsung pergi dari rumah. Tak hanya Tae Sung sebenarnya yang sedih, Gun Wook juga matanya berkaca-kaca teringat kejadian itu.

Tak lama kemudian Gun Wook melihat sebuah dokumen datang untuk Tn. Hong, dia tersenyum. Tn. Hong tidak mengerti maksud kiriman itu, tapi tae Gyun keburu melihatnya dan buru-buru mengambil dan mengamankan dokumen itu dari ayahnya.

Gun Wook di halaman kelaurga Hong bersama Mone mengajak Sodam bermain. Mone meniup gelembung, dan Gun Wook menggendong-gendong Sodam (udah pantes Oppa...sama calon anak ya hehe).
Lalu Taera keluar mencari anaknya. Gun Wook sepertinya tahu bagaimana mengambil hati Taera, seorang ibu akan tersanjung jika ada orang yang memperhatikan anaknya. Gun Wook akhirnya mendapat kesempatan untuk bicara berdua dengan Taera di serambi rumah.
|"Sodam gadis yang cantik dan itu menurun dari ibunya", kata Gun Wook mulai mengeluarkan jurusnya (Oppa, kalau adam cakep nurun dari mamanya gaaa?? ngareeep)
"Kejadian kemaren itu adalah sebuah kesalahan!", kata Taera mengomentari kontak fisiknya dengan Gun Wook belakangan ini.
"Kesalahan?", tanya Gun Wook memancing Taera.
Taera tak tahan dia lalu pergi. Namun Gun Wook menahan dan menggenggam tangan taera.
Tak lama kemudian Gun Wook permisi pulang.
Dari kejauhan pelayan wanita keluarga Hong tanpak curiga akan kedekaan Gun Wook dan Taera, dia juga agak curiga karena Gun Wook sudah masuk ke dalam gudang dan makan permen di sana.

Mone kembali. Dia tak menyangka Gun Wook Oppa sudah pergi. Dia tadinya akan menunjukkan permainan harmonikanya pada Gun Wook.
"Ini hadiah pertama yang Oppa berikan padaku", kata Mone pada Taera
Mone secara serius mempelajari harmonica diam-diam selama ini.
"Apa kamu begitu menyukainya?", tanya Taera prihatin
Mone mengangguk yakin.

Tae Sung ternyata benar-benar terpukul karena sindiran ibunya. Dia pergi ke tempat mayat Sun Young jatuh dan menghabiskan beberapa botol soju di sana.
Gun Wook sudah hampir iba di rumahnya dan sempat menganggu Won In yang dia temui di jalan. Tiba-tiba dia mendapat telepon dari sekuriti apartemen Tae Sung yang lama. Mereka menemukan Tae Sung yang mabuk di depan apartemen. Gun Wook malas mengurus Tae Sung, dia lalu menelepon Jae In dan memberi kesempatan padanya untuk kembali dekat dengan Tae Sung.

Jae In sempat memilih-milih baju yang cocok, lalu berangkat menuju alamat apartemen yang diberikan Gun Wook. Dia dibantu sekuriti mencoba mengangkut Tae Sung ke dalam mobil. Pada saa yang sama detektif kwak dan Lee datang mencari Tae Sung. Jae In berkata bahwa Tae Sung sedang mabuk.

Jae In lalu mengenali mereka tamu yang tadi datang ke gallery. Jae In lalu menanyakan maksud detektif itu.
"Kami menyelidiki kasus kecelakaan yang terjadi di tempat ini baru lalu"
"Saat kejadian itu aku juga mengemudi lewat daerah sekitar sini", celetuk Jae In. Jae In tiba-tiba teringat saat menabrak seseorang. "Aku bahkan menyenggol seseorang"
"Pria atau wanita?
"Laki-laki ko.... "
Bagaimana cirinya?", detektif Kwak tertarik
"cukup tinggi...berbaju hitam"
Detektif Lee merasa ciri itu sama seperti yang dilihat saksi lain yang menyaksikan Sun Yong bertengkar dengan seseorang yang dipanggil tae sung sebelum kejadian.
"Apa ada ciri lain yang khusus?"
Jae In mencoba mengingat-ingat
"Di punggungnya...ada sebuah bekas luka"
Pada saat yang bersamaan, Gun Wook tiba di apartemennya, sambil membuka bajunya dia mengambil dan memperhatikan foto dirinya dengan Jae In.
Saat bajunya terbuka di punggung Gun Wook terlihat jelas bekas luka...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gw harap komentar nya yang baik2 yaaak ?
makasih ,lohhh :)

Laman